Minggu, 13 Juli 2014

ALL ABOUT DINOSAURUS

APA ITU DINOSAURUS?

Dinosaurus adalah binatang raksasa dari zaman prasejarah yg termasuk
kelompok reptilia bumi (pemakan daging ataupun pemakan tumbuhan) yang kini
telah musnah (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Pada masa mesozoik, dimana
hanya dinosaurus reptilia besar di darat, Istilah "dinosaurus" (Inggris, dinosaur)
dikemukakan tahun 1842 oleh Sir Richard Owen yang bersal dari bahasa Yunani
δεινός (deinos) "mengerikan, kuat, hebat" dan ζαῦρος (sauros) "kadal" yang
secara langsung disebut dinosaurus. Istilah dinosaurus kadang-kadang digunakan
secara tidak resmi untuk menggambarkan reptil prasejarah lain seperti
pterosaurus yang bersayap, serta klasifikasi mosasaurus, meskipun tak satupun
dari hewan ini yang merupakan dinosaurus.

Zaman dinosaurus merupakan masa keempat setelah masa Paleozoik yang 
bernama masa mesozoik. Zaman mesozoik terbagi menjadi tiga bagian terdiri dari 
zaman triasik, jurasik, kretaseus di bawah ini merupakan gambaran gambar 
pembagian masa yang salah satunya terdapat masa dinosaurus. 


Tulang-tulang mereka sangat besar ketika ditemukan tahun 1677 oleh Dr. Robert Plot. Tulang-tulang itu dikira adalah tulang gajah raksasa. Nama pertama yang diberikan kepada binatang ini adalah Scrotum humanum. Hal ini terjadi 2 abad sebelum nama “dinosaurus” dimunculkan.

Pada 1822, Mary Anne Mantell berjalan-jalan di sebuah jalan raya di Sussex. Berdasarkan tradisi, ia menemukan sebuah tulang yang berkilau ditimpah sinar matahari, dan membawa pulang tulang tersebut untuk ditunjukkan kepada suaminya Dr. Gideon Mantell, dokter Inggris dan pemburu fosil amatir. Dr Mantell mengumumkan bahwa tulang tersebut mempunyai sebuah gigi yang lebih besar dari reptil modern. I

a menyimpulkan bahwa tulang ini adalah tulang reptil pemakan tumbuhan yang sudah punah dengan gigi seperti seekor iguana. Pada tahun 1825, Dr Mantell menamakan fosil tersebut Iguanodon (gigi iguana). Dr. Mantelllah yang mempopulerkan jaman reptil-reptil. Tahun 1841 anatomis dan paleontologis Inggris, Sir Richard Owen, yang secara kebetulan adalah lawan terkuat Charles Darwin, menemukan kata “dinosaurus”. Secara teknis, dinosaurus menunjuk pada makhluk raksasa yang menyerupai reptil yang hidup di darat bukan di air. Kata ini berarti “kadal yang mengerikan”. Tulang rahang Tyrannosaurus rex, panjang 6 kaki dengan gigi 6 inchi panjangnya, tentunya cocok dengan nama “kadal yang mengerikan”.


Rekonstruksi Dinosaurus


Sangat penting untuk diketahui bahwa pada saat ilmuwan mengali sejumlah tulang-tulang, mereka tidak menemukan tulang tersebut beserta dagingnya. Walaupun mereka menemukan semua tulang-tulangnya secara lengkap (dan biasanya lebih sering ditemukan hanya beberapa bagian saja), mereka hanya mempunyai data 40 persen untuk menjelaskan bagaimana rupa makhluk tersebut.

Tulang-tulang itu tidak menceritakan bagaimana warna binatang itu atau apa yang ia makan. Sedikit sekali bukti fosil mengenai makanan dinosaurus. Tetapi Komsognatus, Barioniks, dan Hadrosaurus merupakan pengecualian karena isi perutnya ada yang ditemukan dalam bentuk fosil yang masih utuh. Bukti bahwa Deinonikhus memangsa Tenontosaurus juga ditemukan. Makanan kebanyakan dinosaurus hanya dapat diduga-duga saja berdasarkan data yang didapat oleh para peneliti dari gigi dinosaurus yang telah menjadi fosil.

Gigi-gigi tajam yang dimiliki hanya menjelaskan bagaimana ia merobek makanannya tetapi bukan makanan apa yang dirobeknya. Ketika merekonstruksi dinosaurus yang besar dari sisa-sisa tulang, ilmuwan membuat berbagai asumsi. Seperti, beberapa pernyataaan mengenai apa yang dinosaurus lakukan atau di mana mereka tinggal adalah penuh dengan dugaan-dugaan belaka. Makhluk liar hasil cloning ini bisa mencium bau asap rokok dari jarak beberapa mil, punya intelegensi yang tinggi, menjaga dan memelihara bayinya, bisa balas dendam, dsb. Tidak satu pun dari hal-hal tersebut yang bisa diketahui dari fosil tulang belulang dinosaurus.

Sebagai contoh mari kita meneliti fosil Unenlagia comahuensis yang ditemukan oleh paleontologi Fernando Novas yang dimuat di harian Kompas, Senin, 26 Mei 1997. Dari tulang yang ada maka ia mencoba menyusun suatu makhluk dinosaurus yang nantinya berevolusi menjadi burung.


Deskripsi umum


ecara umum, dinosaurus dapat diartikan sebagai archosaurus dengan tungkai tegak di bawah tubuh. Banyak hewan-hewan purbakala yang dianggap sebagai dinosaurus, misalnya [ichthyosaurus]], mosasaurusplesiosauruspterosaurus, dan Dimetrodon, meskipun secara ilmiah hewan-hewan tersebut bukanlah dinosaurus, dan tidak satupun di antaranya yang berpostur tegak ataupun memiliki karakteristik dinosaurus lainnya. Dinosaurus adalah hewan bertulang belakang dominan pada Era Mesozoikum, khususnya pada periode Jura dan periode Kapur. Kelompok hewan lainnya yang hidup pada masa itu jumlah dan ukurannya sangat terbatas; misalnya mamalia, yang besarnya jarang melebihi ukuran kucing, dan umumnya adalah hewan pengerat karnivora.

Dinosaurus adalah kelompok yang terdiri dari beranekaragam hewan; menurut studi pada tahun 2006, lebih dari 500 genera dinosaurus non-unggas telah berhasil diidentifikasi, dan jumlah genera yang fosilnya telah diawetkan diperkirakan sekitar 1850, atau hampir 75% dari total dinosaurus yang masih harus ditemukan. Studi terdahulu memperkirakan bahwa terdapat sekitar 3400 genera dinosaurus di Bumi, termasuk yang fosilnya telah diawetkan. Hingga 17 September 2008, 1047 spesies dinosaurus yang berbeda telah diberi nama.Sebagian besar di antaranya adalah herbivora, selebihnya karnivora, termasuk pemakan biji-bijian, pemakan ikan, insektivora, dan omnivora. Kebanyakan dinosaurus berjalan dengan dua kaki (seperti burung modern), namun beberapa spesies purbakala sepertiAmmosaurus dan Iguanodon bisa berjalan dengan mudah menggunakan dua atau empat kaki. Modifikasi tengkorak seperti tanduk dan jambul adalah karakteristik umum dinosaurus. Beberapa spesies yang telah punah juga memiliki pelindung kulit (seperti badak). Meskipun dikenal karena ukurannya yang besar, beberapa dinosaurus juga ada yang berukuran kecil, dan burung modern tergolong dalam spesies yang berukuran kecil ini. Dinosaurus hidup di semua benua. Penemuan fosil menunjukkan bahwa mereka menyebar secara global pada awal periode Jura.[21] Burung modern hidup hampir di setiap habitat yang tersedia, dari darat hingga ke laut, dan terdapat bukti yang menunjukkan bahwa beberapa dinosaurus non-unggas (seperti Microraptor) bisa terbang, atau setidaknya meluncur.

Karakteristik anatomi

Penemuan baru-baru ini menyebabkan semakin sulit untuk menentukan karakteristik khas dinosaurus, hampir semua dinosaurus yang telah ditemukan memiliki modifikasi kerangka tertentu yang berbeda dengan karakteristik nenek moyang archosaurus. Namun, beberapa kelompok dinosaurus memiliki karakteristik yang dianggap sebagai karakteristik Dinosauria; ciri yang dimiliki oleh semua dinosaurus awal dan kemudian diteruskan pada keturunannya. Dalam taksonomi, ini disebut dengan sinapomorfi.
S. Nesbitt mengemukakan temuannya mengenai keterkaitan antara sinapomorfi archosaurus dengan dinosaurus:
  • Pada tengkorak, fossa supratemporal pada archosaurus menjadi fenestra supratemporal pada dinosaurus
  • Epipophyses menjadi tulang leher anterior (kecuali atlas dan axis)
  • Jambul deltopektoral (proyeksi tempat melekatnya otot deltopektoral) terletak di bawah humerus (tulang lengan atas)
  • Radius 80% lebih pendek daripada panjang humerus
  • Trokanter keempat (proyeksi tempat melekatnya otot kaudofemoralis) pada femur (tulang paha) berbentuk flens tajam
  • Pada trokanter asimetris keempat, marjin distal membentuk sudut yang lebih curam ke arah poros
  • Pada astragalus dan calcaneumfibula berukuran 30% lebih kecil
  • Eksosiptial (tulang di belakang tengkorak) tidak memenuhi garis tengah rongga endokranial
  • Permukaan proksimal artikular iskium dengan ilium dan pubis dipisahkan oleh cekungan besar
  • Crest cnemial pada tibia (tulang kering) melengkung secara anterolateral
Nesbitt juga menemukan sejumlah sinapomorfi lainnya antara archosaurus dengan dinosaurus, di antaranya juga terdapat pada silesaurids, yang menurut Nesbitt mirip dengan Dinosauria, termasuk trokanter anterior yang besar, metatarsal II dan IV dengan panjang yang sama, kurangnya kontak antara iskium dengan pubis, terdapatnya cnemial crest pada tibia, proses menaik pada astragalus, dan lain sebagainya.

Diagram tengkorak diapsida.

Postur tungkai reptil biasa (kiri), dinosaurus dan mamalia (tengah), dan rauisuchia (kanan).
Berbagai karakteristik kerangka lainnya juga dimiliki oleh dinosaurus. Namun, karena karakteristik tersebut hanya dimiliki oleh kelompok archosaurus atau tidak terdapat pada semua spesies awal dinosaurus, karakteristik tersebut tidak dianggap sebagai sinapomorfi. Misalnya, sebagai anggotadiapsida reptil, keturunan dinosaurus memiliki dua pasang fenestra sementara (pada tengkorak di belakang mata), sedangkan sebagai anggota diapsida archosauria, dinosaurus memiliki fenestra tambahan pada moncong dan rahang bawah. Selain itu, beberapa karakteristik yang sebelumnya dianggap sebagai sinapomorfi diketahui telah muncul sebelum keberadaan dinosaurus, atau tidak terdapat pada dinosaurus awal dan baru berevolusi pada kelompok dinosaurus yang berbeda. Ini termasuk skapula yang memanjang, atau tulang belikatsacrum yang terdiri dari tiga ruas atau lebih yang menyatu dengan tulang punggung (tiga pada archosaurus, namun hanya dua pada Herrerasaurus); dan sebuah acetabulum berongga, atau sendi panggul, dengan sebuah lubang di tengah permukaan bagian dalamnya (menutup pada Saturnalia). Kesulitan lainnya untuk menentukan karakteristik Dinosaurian terletak pada fakta bahwa kelompok dinosaurus awal dan archosaurus lainnya yang berasal dari periode Triassic Akhir kurang diketahui dan serupa dalam banyak hal, sehingga hewan-hewan ini terkadang salah diidentifikasi dalam berbagai literatur.
Dinosaurus berdiri tegak seperti sebagian besar mamalia modern, namun berbeda dari kebanyakan reptil, yang bergerak melata atau merayap. Hal ini disebabkan oleh berkembangnya reses lateral di bagian panggul (biasanya berupa sendi terbuka) yang terhubung ke tulang paha. Postur tegak ini memungkinkan dinosaurus purba untuk bernafas dengan mudah sambil bergerak, yang tingkat stamina dan aktivitasnya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan reptil melata lainnya. Tungkai tegak ini kemungkinan juga membantu mendukung evolusi dinosaurus yang berukuran besar dengan mengurangi kelenturan pada anggota badan. Beberapa achosaurus non-dinosaurus, termasuk rauisuchia, juga bertungkai tegak, namun tegaknya tidak sempurna (tegak semi atau tegak pilar); tulang panggul bagian atas diputar sehingga kaki depan menggantung.

Ciri-ciri Dinosaurus

Untuk bisa diklasifikasikan sebagai dinosaurus,fosil atau dugaan dari seekor makhluk hidup,terutama hewan,harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Memiliki jenis tulang panggul Saurischia atau Ornithschia
  2. Hidup pada Masa Mesozoikum
  3. Memiliki kaki tegak langsung di bawah tubuh seperti Mamalia dan Aves modern
  4. Tidak memiliki sayap atau sirip berukuran besar yang difungsikan untuk terbang atau berenang
  5. Bereproduksi secara ovipar
  6. Memiliki ekor sekurang-kurangnya seperlima panjang tubuhnya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar